Wednesday, June 5, 2013
Inspirasi Bintang
Sesudah kesulitan
Pasti ada kemudahan,
Sesudah kelelahan
Datang kenikmatan..
Nikmatnya melihat bintang-bintang tanpa batas, tanpa sekat...
Setelah berlelah-lelah ria, aku terbaring menatap bintang, menikmati pemandangan alami tanpa cacat, tanpa cela, mencoba menyelami keindahan yang terserak, menikmati kepingan-kepingan keajaiban yang tak hanya mampu menyejukan mata namun mendamaikan hati. Aku terus memandangi nya, memandangi titik-titik yang terserak liar menghiasi atap biru malam hari.
Mata dan pikirku tertuju pada benda-benda kecil yang ramai bertebaran diatas sana, cahayanya menelusuk masuk pada retina mata, menyebarkan kenyamanan pada setiap sendi tubuh. ah indahnya..pesona alam yag tak terdua.
Ditemani angin, aku terpana. titik-titik itu kecil, namun dapat memperindah langit yang luasnya tanpa batas. cahaya itu begitu mini namun mampu menerangi malam.
bisakah aku seperti bintang ?
Kerlap-kerlip bintang menjadi penghias malam yang ditunggu di semua penjuru, tak perlu nama, tak perlu besar, tak peduli walau pekat ia tetap menari dengan riang memancarkan cahaya untuk langit, tanpa keluhan justru tasbih mengiringi setiap kerlipannya. ah..begitu sederhananya.
Bintang, pernahkah kau bertanya kenapa kau ditakdirkan untuk berada pada kegelapan? pernahkah kau meminta untuk ditampakan betapa besarnya dirimu?
Tapi, aku mengerti sekarang. bukankah bintang terlihat indah karena ia ada di kegelapan? karena kegelapanlah manusia bisa melihat cahayanya. Bisa merasakan keindahannya, bayangkan jika ia hadir pada siang hari akankah ia masih terlihat? Dan kalaupun ia nampak besar akankah masih bisa menghiasi langit? menemani langit yang sendiri kelam tanpa bintang, dan malam tetap pekat tanpa cahaya?
Ah, aku tersadar... begitu banyak keluh dan kesah yang yang keluar di mulut ini, tanpa tahu makna apa yang tercipta dibaliknya. begitu banyak tanya yang keluar tanpa mampu mencari tahu sudah jawaban indah yang tersimpan pada setiap kejadian. Rasa syukur yang bisa terhitung bahkan mungkin dengan jari, menjadi saksi kebodohan dan kealpaanku selama ini.
Belajar dari bintang, kita akan mencoba untuk tetap menari, bertasbih walau gelap, walau pekat, siapa tahu kita adalah cahaya yang diturunkan Nya pada kegelapan?
Belajar dari bintang, kita tak perlu menunggu besar, kita tak perlu menunggu terang, untuk melakukan sesuatu.
Walau hanya untuk sesaat, aku sangat menikmatinya, menikmati penyelaman sarat makna yang kusimpan dalam hati dan dalam doaku. Aku berjalan pulang dengan bintang yang masih memenuhi otakku. Rabbi,,ijinkan aku untuk seperti bintang, yang walaupun ia kecil namun keindahan dan cahayanya mampu terasa oleh setiap orang, di setiap sudut tempat dimanapun..."
Tuesday, May 7, 2013
In:
Puisi
Karena Aku, Tak Tahu
Asa yang tlah hilang, atau hati yang tlah berdebu?
Menggeleng, karena ku tak tahu
Benar-benar tak tahu
Entah...
Meskipun kau berteriak memaksa
Meski kau memalingkan muka
Kau tahu? aku tak tahu
Entah...
Kapan bermula, begitu juga dengan akhirnya
Aku terdiam, terpaku
Aku tak melihatnya, tak melihat jawaban itu
Entah...
Menyakiti?atau menyesal?
Sekali lagi aku menggeleng
Aku tak tahu jawabannya
Entah...
Haruskah aku meronta untuk meminta?
Akupun ingin tahu, sangat ingin tahu
Bisakah kau memberi tahuku?
Karena aku, tak tahu...