Thursday, May 22, 2014
Bukan untuk disebut baik
Bukan untuk disebut baik
Saat aku berkata
“mengapa?” ketika wajahmu murung
Aku hanya ingin tahu apa yang menyebabkan keceriaan mu
memudar
Karena aku tahu bagaimana rasanya saat orang lain tidak
peduli dengan apa yang terjadi pada kita.
Bukan untuk disebut baik
Saat aku bertanya tentang kabar mu
Aku hanya ingin tahu apakah kau benar-benar sehat?
Karena aku tahu bagaimana rasanya saat kita mencoba untuk
kuat namun sebenarnya kita tak cukup kuat.
Bukan untuk disebut baik
Saat aku berusaha memberi semangat pada mu
Aku hanya ingin kau tahu bahwa masih ada jalan yang terbuka
Karena aku tahu bagaimana rasanya ketika kita merasa
tersesat dan tak ada orang yang menunjukan jalan untuk kita
Bukan untuk disebut baik
Saat aku tetap berusaha mendengarkan ceritamu, walau
sebenarnya telinga sudah merasa panas
aku hanya ingin kau tahu bahwa ada orang yang masih mau
menampung cerita mu
Menurutku cerita itu mungkin membosankan, namun aku tahu ini
cerita yang penting buat mu, kalo tidak penting, kau tidak akan menceritakannya
bukan?
karena aku tahu bagaimana rasanya saat kita ingin bercerita,
namun orang lain mengacuhkanmu
Bukan untuk disebut baik
Saat aku mencoba diam dengan ketidaksetujuanku
Aku hanya mencoba berpikir dan merasakan bagaimana berada
diposisi mu
Karena aku tahu bagaimana rasanya ketika orang lain tidak
mampu merasakan posisi kita
Bukan untuk disebut baik
Saat aku mencoba tersenyum dengan kemarahanku pada mu
Aku hanya tidak ingin mengulangi kesalahan kembali
Kesalahan yang membuatku menyakiti orang-orang didekatku
Bukan untuk disebut baik
Aku hanya ingin kau tahu dan merasakan bahwa ada orang yang peduli dengan apa yang kau rasakan, dengan apa yang
menimpamu, jadi jangan bersedih....
Aku hanya ingin kau tahu dan merasakan bahwa masih ada orang
yang mendengar keluhmu, masih ada orang yang memperhatikan ceritamu, jadi
jangan menangis...
Aku hanya ingin kau tahu dan merasakan bahwa masih ada orang
yang dapat menguatkan mu, jadi jangan menyerah...
Aku hanya ingin kau tahu bahwa itulah artinya teman
Karena aku tahu bagaimana rasanya saat kita tak lagi
menemukan apa arti sebuah TEMAN.
Dan Aku hanya ingin kau tahu bahwa itulah artinya manusia
dalam agama ku, agama kita, Itu saja.
Sunday, March 30, 2014
Dan indah itu menjelma
dihadapan, kini ku berdiri
memandang, dengan semua rasa yang ada
pada bangunan yang menjulang nan megah
Dan indah itu menjelma
di dalamnya, ku tersungkur bersujud
penuh rasa syukur juga haru
yang terus menyerbu
Dan indah itu menjelma
Pada kesempatan yang hadir
Pada dzikir-dzikir yang bersahutan
Pada jiwa-jiwa yang mengharap
Akankah aku pantas?
-Mekkah-Madinah-
kau tahu?
Kau tahu?
Sekarang aku ada ditempat yang sama, di foto yang kulihat dulu, kota dimana kau menangis saat mendengar pengharapanku.
Kau tahu?
aku ingin berbagi pengalamanku disini,berbagi bahwa aku juga melihat apa yang kau lihat, dan berbagi betapa mempesonanya perjalanan ini.
Kau tahu?
Betapa rindunya aku disini?
Aku ingat ketika kau merencanakan kita kan pergi ke tempat ini bersama, sekeluarga kata mu. Tapi, sekarang disini aku sendiri.
tak apa..karena disisi lain aku merasa bahagia, bahagia karena aku mendapat kesempatan ini, sekarang.
Dan sekarang aku begitu merindu mu, Ayah....
readmore »»
Sekarang aku ada ditempat yang sama, di foto yang kulihat dulu, kota dimana kau menangis saat mendengar pengharapanku.
Kau tahu?
aku ingin berbagi pengalamanku disini,berbagi bahwa aku juga melihat apa yang kau lihat, dan berbagi betapa mempesonanya perjalanan ini.
Kau tahu?
Betapa rindunya aku disini?
Aku ingat ketika kau merencanakan kita kan pergi ke tempat ini bersama, sekeluarga kata mu. Tapi, sekarang disini aku sendiri.
tak apa..karena disisi lain aku merasa bahagia, bahagia karena aku mendapat kesempatan ini, sekarang.
Dan sekarang aku begitu merindu mu, Ayah....
-Mekkah-
Peristiwa jabal tsur
Beratapkan Batu
Waktu menjadi saksi
Bagaimana cerita bergulir
walau waktu tlah berganti
Tentang kepahlawanan
Tentang kesetiaan
Tentang kecintaan
dan keyakinan yang menyatu menjadi kekuatan
readmore »»
Waktu menjadi saksi
Bagaimana cerita bergulir
walau waktu tlah berganti
Tentang kepahlawanan
Tentang kesetiaan
Tentang kecintaan
dan keyakinan yang menyatu menjadi kekuatan
-Jabal Tsur-
Arafah
lewat puncak dunia
semua diceritakan
tentang pertemuan yang ditakdirkan
tentang sejarah romantisme kedua rindu
pada cinta manusia pertama
pada raga yang lama tak bersua
Yang akhirnya menyatu
dan memulai kembali segalanya, di Arafah
Rabbi, pertemukan kami dengan cinta dihati kami dan cinta Mu pada kehidupan kami...
readmore »»
semua diceritakan
tentang pertemuan yang ditakdirkan
tentang sejarah romantisme kedua rindu
pada cinta manusia pertama
pada raga yang lama tak bersua
Yang akhirnya menyatu
dan memulai kembali segalanya, di Arafah
Rabbi, pertemukan kami dengan cinta dihati kami dan cinta Mu pada kehidupan kami...
-Jabal Rahmah-
Wednesday, February 19, 2014
Pondok Wisata Aki-Enin
Hai sobat...Dalam rangka refreshing setelah UAS, aku dan teman-teman memutuskan buat pergi liburan, nah liburan kali ini kita mendatangi PONDOK WISATA AKI-ENIN yang berada di daerah Cicalengka, Bandung, Jawa Barat.
Dengan modal Rp. 10.000 kita sudah bisa masuk tempat ini loh, waaah murah banget kan? Walaupun murah, tempat ini sangat nyaman looh, karena mata sobat akan dimanjakan oleh hamparan warna hijau sawah, nyamannya saung-saung, segarnya air kolam renang, dan masjid yang nyaman untuk beribadah, tapi, tidak hanya itu, Pondok Wisata Aki-Enin juga menyediakan penginapan bagi sobat yang berdomisili diluar kota, dan tak kalah penting ni, sobat yang punya anak ataupun ponakan, bisa bermain di area permainan untuk anak-anak juga looh.
O iya, untuk bisa menuju sampai ketempat ini, mungkin sobat semua harus sedikit bersabar, karena tempat ini jauh dari jalan raya. Apalagi untuk sobat yang tidak mempunyai kendaraan pribadi, karena walaupun ada kendaraan umum, angkot yang melewati tempat ini jarang sekali ada, tetapi ada alternatif lain yang bisa dipilih oleh sobat yang belum punya kendaraan pribadi, yaitu ojeg, hanya saja untuk kendaraan umum yang satu ini sobat harus lebih berhati-hati. nie lihat foto-fotonya yuk..
Dengan modal Rp. 10.000 kita sudah bisa masuk tempat ini loh, waaah murah banget kan? Walaupun murah, tempat ini sangat nyaman looh, karena mata sobat akan dimanjakan oleh hamparan warna hijau sawah, nyamannya saung-saung, segarnya air kolam renang, dan masjid yang nyaman untuk beribadah, tapi, tidak hanya itu, Pondok Wisata Aki-Enin juga menyediakan penginapan bagi sobat yang berdomisili diluar kota, dan tak kalah penting ni, sobat yang punya anak ataupun ponakan, bisa bermain di area permainan untuk anak-anak juga looh.
O iya, untuk bisa menuju sampai ketempat ini, mungkin sobat semua harus sedikit bersabar, karena tempat ini jauh dari jalan raya. Apalagi untuk sobat yang tidak mempunyai kendaraan pribadi, karena walaupun ada kendaraan umum, angkot yang melewati tempat ini jarang sekali ada, tetapi ada alternatif lain yang bisa dipilih oleh sobat yang belum punya kendaraan pribadi, yaitu ojeg, hanya saja untuk kendaraan umum yang satu ini sobat harus lebih berhati-hati. nie lihat foto-fotonya yuk..
 |
| foto diambil dari pintu gerbang masuk Pondok Wisata Aki-Enin |
 |
| Tempat bermain anak-anak |
 |
| Saung-saung tempat beristirahat |
 |
| Berfoto bersama |
 |
| Pondok Penginapan dan kolam renang untuk anak dan dewasa |
Untuk sobat yang bermaksud bermalam di sini, diatas adalah beberapa pondok penginapan yang disediakan tempat wisata ini, untuk kapasitasnya bermacam-macam, mulai dari untuk 2 orang. Nah, kolam renangnya tersedia untuk anak maupun dewasa.
 |
 |
| Masjid yang nyaman juga indah. |
Setelah menenangkan diri dari semua kepenatan yang mengerubungi otak *halaaah apaan coba?* dan melihat yang indah-indah, saatnya kita mengingat yang Maha Indah dan bersyukur padanya dong, iya ga?Nah, ini masjidnya, bagus bukan?
 |
| Terapi ikan |
Dan waktupun tak terasa berlalu, saatnya kita segera pulang...
Aku dan kaan-kawan pulang, dengan perasaan segaarrr...
 |
Gimana,bagus kan pemandangannya?
Wednesday, February 12, 2014
Satu Tahun, dari Terakhir kali Aku Melihatmu Tersenyum
Tak terasa sudah satu tahun berlalu, dari terakhir kali aku melihatmu
tersenyum padaku, menyalami tanganmu yang tanpa kusadari telah mendingin.
apakah kau bahagia disana, tanpa kami yang selalu menyusahkanmu?
Apakah kau menghawatirkanku?menghawatirkanku yang mungkin tidak melulu
dapat bersikap dewasa walau umurku terus bertambah, menghawatirkanku yang
selalu merengek tanpa bisa menahan keinginanku, dan selalu menghawatirkanku
yang bahkan menjadi anak yang berbakti pun belum bisa apalagi menjadi hamba yang baik untuk Nya.
***
Aku kini tahu kenapa saat itu, meskipun saat liburan tidurku tak terlalu nyaman, saat kau menyuruhku, aku sangat sedih setelah membantahmu padahal biasanya aku paling bandel bin males kalo disuruh-suruh, kenapa selama liburan aku begitu ingin terus memelukmu.
Aku teringat, kau tertegun saat aku melihat foto mu dan berkata "bi, koq fotonya kayak yang abi mau bicara sesuatu tapi ga jadi sih bi?", saat aku terjaga di tengah malam dan melihat mu sedang memandangku dari pintu kamarku, saat aku beberapa kali mencium wangi dan kau bilang itu wangi kasturi, saat aku marah pada umi dan kau menasehati tingkah lakuku yang kekanak-kanakan sambil memberi pepatah yang bagiku itu tidak biasanya, saat kau bertanya "De, sekarang pulang lagi ke rumah atau kekostan?"ga, kayaknya di kostan bi, soalnya capek kalo pulang, paling kalo pulangpun hari jumatnya, kenapa gitu?" kau pun berkata "Yaah..ga ketemu dulu dong ya?", juga saat kau membawakan tas ranselku sampai mobil, seperti anak SD yang diantar ayahnya dan saat aku menyalami tangan mu yang dingin. aku masih tak menyadari...tak menyadari bahwa saat itu hari-hari terakhir kebersamaanku dengan mu. Bahkan kamis malam, saat umi menelpon, aku mendengar jelas suaramu yang sedang memberikan ceramah, aku tak menyadarinya.
Sampai pada jumat dini hari tiba-tiba ada yang menjemputku memberitahukan bahwa kau ada di rumah sakit, sepanjang perjalanan aku menangis membayangkan bagaimana rasa sakit mu...dan sekali lagi aku belum menyadarinya...menyadari bahwa kau telah jauh..
Sampai pada pelukan dan bisikan "De, ikhlaskan abi ya..."saat itu aku menyadari suara tadi malam yang baru ku dengar, senyum 4 hari yang lalu adalah senyum terakhirnya untuk ku. Rabbi...aku ingin memeluknya, sangat ingin memeluknya...seluruh tubuhku lemas, lutut ku bergetar, hampir tak mampu menyangga tubuh ku...
Saat itu aku sadar, bahwa tak ada lagi orang yang mematikan lampu kamar ku apabila malam tlah larut, tak ada lagi orang yang menyelimutiku saat aku tidur, tak ada lagi orang yang rela menjemput dan mengantarkanku walau sedang hujan di malam hari, tak ada lagi orang yang aku bujuk apabila umi tidak membolehkan keinginanku, tak ada lagi orang yang rajin membeli gorengan di pagi hari.
Kau tahu?saat itu aku sadar bahwa ketegaran hari itu bukanlah segalanya, justru setelah hari itu adalah perjuangan untukku, untuk kami. Karena untuk terbiasa dengan ketidakhadiranmu itu sebuah perjuangan bagi kami sekeluarga, karena setiap langkah kami, kami selalu bergantung padamu untuk hal sekecil apapun. yaa..kami harus berjuang menahan rindu kami pada mu, dan membiasakan diri dengan ketiadaan kasih sayang mu pada kami.
Kau tahu apa yang aku sedihkan sampai saat ini? aku bersedih, karena untuk satu hari pun, kau tidak membiarkan kami untuk merawatmu, membiarkan kami sedikitnya membalas setiap pengorbanan mu pada kami. Bahkan sampai saat terakhir kau bersamaku, kau yang berusaha mempersembahkan yang terbaik untukku, kau mengantar kepergianku dan membawakan tas ransel ku sampai ke mobil. Aaah...maafkan kami bi...maafkan kami khususnya aku yang selalu membuat mu khawatir, dan mungkin sangat jarang mempersembahkan yang terbaik untuk mu..
Aku bahagia, karena yang merasakan kebaikan mu bukan hanya kami, Tapi orang lain pun merasakannya. Aku bahagia karena dengan cintamu kau menunjukkan kami bahwa ada cinta yang Agung yang tak akan pernah meninggalkan kami . Aku sangat bahagia, karena setelah kau tak ada pun kau selalu memberi teladan dan memberi kami kebahagiaan. dan aku sangat sangat bahagia karena aku terlahir menjadi anak mu...
Terima kasih bi..terima kasih untuk setiap pengorbananmu, terima kasih untuk segalanya..
Rabbi..ampunkan segala kesalahannya, bahagiakanlah ia sebagaimana ia selalu berusaha untuk membahagiakan kami. Terangilah kuburannya, sebagaimana Ia selalu berusaha menerangi setiap langkah kami dengan cahaya Mu. dan Mudahkanlah urusannya sebagaimana ia selalu berusaha memudahkan setiap urusan kami. Rabbi...sebutlah Ia, sebutlah Ia sebagai hamba Mu yang shaleh, sebagaimana ia selalu mengagungkan Mu pada kami, pada umat Mu
Rabighfirlii wali walidayya warhamhuma kamaa Rabbayani shaghiraa, Allahumaghfirlahu warhamhu waafihi wa'fuanhu.
I do miss you dad...