Thursday, September 24, 2015
"Pantas saja, sebagian orang menginginkannya"
Sebelumnya, ijinkan saya menyampaikan bela sungkawa saya: Sedih rasanya ketika mendengar kembali musibah yang menimpa saudara-saudara kita yang sedang melaksanakan ibadah haji disana, setidaknya sampai saat ini, kita sudah mendengar tiga berita duka (semoga ini yang terakhir aamiin). Semoga Allah menerima setiap ibadah mereka dan menjadikan mereka haji yang mabrur serta memberi rizki kematian terindah yaitu kematian yang khusnul khotimah, Aamiin.
Tapi seperti yang kita yakini dibalik segala berita duka yang tetdengar, Allah pasti mempunyai rencana yang indah bagi kita semua, khususnya bagi mereka, umumnya bagi keluarga yang ditinggalkan, untuk kita? Semoga bisa menjadi pelajaran dan hikmah yang dapat mendekatkan kita pada Nya, Aamiin.
Saya jadi ingat, mungkin kita pernah bahkan sering denger ada sebagian orang yang ingin meninggal disana, " saya mah cita-cita nya ingin meninggal di mekkah", atau " kalo bisa, saya ingin meninggal di mekkah" " iih enak ya, kalo meninggal di mekkah". Beberapa kalimat semacam itu mungkin sering kita dengar, bahkan ada yang bela-belain sampai berdoa secara khusus untuk meninggal disana.
Duluu banget, saya pernah bertanya kenapa kok ada orang yang sampai pengen banget meninggal di mekkah/madinah ya?padahalkan secara logika kalo kita meninggal disana mungkin di hari-hari terakhir, kita ga bisa ngeliat keluarga kita, udah gitu jenazah kita dikuburinnya jauuh lagi, dan saya pikir toh kalo pun meninggal di mekkah kita belum tentu masuk surga kan, karena pada dasarnya kematian dengan khusnul khotimah bisa dimana saja...
Tapi ternyataaaa akhirnya saya bergumam juga "pantas saja, sebagian orang menginginkannya". Akhirnya saya mengerti perasaan mereka, loh kok?
Yup, akhirnya saya mengerti bahwa ini bukan hanya tentang kita meninggal dimana, tapi tentang banyak hal,tentang bagaimana kita saat meninggal, siapa yang mendoakan?siapa yang mensholatkan? Dimana dan kapan kita disholatkan?
Di Mekkah, hampir setiap selesai shalat wajib kita mensholatkan jenazah, dan hampir setiap hari melihat lebih dari dua jenazah yang sedang ditanggung keluar dari masjidil haram.
disitu saya mulai berfikir, beruntungnya mereka. Kenapa?
1. (Mungkin) beberapa diantara mereka adalah jenazah orang yang sedang berhaji/ berumroh. Saya membayangkan, beberapa waktu sebelum mereka meninggal, mereka sedang menangis bertaubat memohon ampun untuk setiap dosa, terus menangis sambil mendoakan saudara-saudara mereka. Betapa indahnya, mereka meninggal saat setelah mereka meminta ampun dan mendoakan saudara mereka.
2. Mereka meninggal dengan didoakan dan disholatkan oleh berjuta-juta orang dari belahan dunia yang sedang bertaubat dan berusaha memperbaiki diri. Dan diantara berjuta orang tersebut, berapa banyak orang yang mustajab doanya karena kesholihannya, mendoakan jenazah tersebut?
3. Mereka disholatkan yang dimami dan didoakan langsung oleh imam masjidil haram. Belum lagi kalau tempat imamnya itu tepat di multazam (tempat mustajab doa antara pintu ka'bah dan hajar aswad) masyaa Allah
4. Dikuburkan di tempat yang mungkin sama dengan kuburnya para sahabat rasul..
Sekali lagi saya mengerti, mungkin juga mereka berfikir sama dengan apa yang saya fikirkan " jika saya meninggal dunia di sana,walaupun saya tidak sesholih para orang sholih, setidaknya saya dibantu oleh doa-doa orang sholih di tempat dan waktu yang mustajab."
Arrgh...indah sekali bukan?
Eeiitss...bukan maksud saya memprovokasi buat meninggal disana loh ya?:D saya hanya ingin berbagi bagaimana akhirnya saya dapat mengerti mengapa ada sebagian orang yang sangat ingin meninggal disana.
Karena dimanapun akhirnya kita, yakin Allah sudah lebih tahu mana yang terbaik buat kita, dimanapun akhirnya kita...semoga Allah memberi kita rizki kematian terindah yaitu kematian yang khusnul khotimah, Aamiin.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment